Nas: “Ketika Tuhan hendak mengangkat Elia ke surga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang dalam perjalanan dari Gilgal.” (ay.1).
- Elia dikenal sebagai seorang nabi yang beriman dan berani. Keberaniannya nyata, ketika ia menantang dan membunuh nabi-nabi Baal (1 Raj 18:22,36-40).
Elia membuat banyak mujizat. Sedangkan nabi Elisa adalah murid Elia (1 Raj 19: 21). Dalam pelayanannya, ia juga membuat banyak mujizat. Elisa seorang yang setia kepada gurunya dalam pelayanan. Kesetiaannya diwujudkan sampai gurunya diangkat ke surga. - Telah disampaikan kepada Elia bahwa ia akan diangkat ke surga, dijemput kereta berapi. Elisa muridnya tahu akan hal itu, sehingga ia tidak mau meninggalkan Elia. Walaupun Elia berkata agar Elisa “tinggal disini saja”, dua kali Elisa menyatakan: “demi Tuhan dan hidupmu sendiri, aku tidak akan meninggalkan engkau” (ay 2-4). Ia tidak mau meninggalkan gurunya, karena Elisa mengharapkan kuasa yang ada pada Elia diberikan kepadanya.
- Dari Elia kita belajar tentang Iman dan keberanian. Dengan iman dan keberanian, ia menantang empat ratus lima puluh nabi-nabi Baal. Dengan keberanian iman ia mendemonstrasikan kuasa Allah. Keberanian menghadapi tantangan saat ini hanya kita miliki, bila beriman kepada Tuhan (Rm 8:31). Iman akan tumbuh kokoh, kuat, kalau kita sungguh ikut Yesus dengan setia.
- Dari Elisa kita belajar kesetiaan. Orang yang setia adalah orang yang rela mengabdi dan berkorban. Karena kesetiaan, ia mendapatkan kuasa yang ada pada Elia. Ia pun dipakai Tuhan melakukan berbagai mujizat. Bila kita setia, kita akan mendapatkan apa yang terbaik dari Tuhan. Tuhan pun akan menyatakan kuasa-Nya dalam kehidupan dan pelayanan kita, demi kemuliaan nama-Nya.
Doa: Tuhan, jadikanlah kami orang-orang yang beriman dan berani mengalahkan kejahatan. Dan buatlah kami setia dalam kehidupan dan pelayanan. AMIN.
SELAMAT BERIBADAH DI HARI MINGGU PASKAH V (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
ELIA DAN ELISA.