KEKUATAN ALAM DAN KERENTANAN MANUSIA

Bacaan: Ayub 28:5 (sesuai Sabda Bina Umat).

Nas: “Tanah yang menghasilkan pangan, dijungkirbalikkan di bawahnya seperti oleh api.” (ay.5).


  1. Ayub mengalami penderitaan berat yang  diizinkan Allah. Teman-temannya memahami Ayub telah berbuat dosa. Karena mereka tidak mengerti maksud Allah, maka nasihat mereka menjadi semacam “tuduhan” yang memberatkan Ayub. Karena itu (dalam Ayub pasal 28:5), Ayub memberi pernyataan tentang kekuatan alam dan kerentanan manusia. Menurut Ayub dalam menghadapi tantangan kehidupan, manusia harus mencari hikmat Allah dan hidup takut akan Allah.
  2. Manusia perlu mengerti jalan-jalan Allah yang tak terselami. Karena manusia dalam kepandaian dan kekuatannya, tidak mampu mengatasi pergumulan hidupnya. Penggali tambang tidak ada yang menemukan jalur hikmat. Segala kekayaan manusia di dunia tidak dapat memberi hikmat. Hanya Allah yang tahu, dimana manusia menemukannya (Ayub 28:12-15).
  3. Tantangan yang dihadapi manusia tidaklah mudah. Menurut bacaan kita, dibawah tanah yang memberikan makanan bagi manusia, terdapat kekuatan alam yang dahsyat yang dapat menjungkirbalikkan dan mengubahnya seperti api yang membakar (ay.5). Maka kehidupan manusia sangat rentan terhadap kekuatan alam. 
  4. Kita dapat menikmati hasil alam, tetapi kita juga harus menyadari potensi bahaya yang  sewaktu-waktu dapat terjadi. Disinilah hikmat dan takut akan Tuhan menjadi penting. Manusia harus menghormati kekuatan alam yang dahsyat, namun manusia harus bergantung pada Tuhan dalam menghadapi persoalan kehidupannya. Karena takut akan Tuhan, itulah hikmat” . (Ayub 28:23-28). Yesuslah Sang Hikmat itu (I Kor 1:24,30).


Doa: Ditengah kerentanan hidup kami dalam menghadapi persoalan hidup, biarlah kami menemukan Engkau Sang hikmat sejati. AMIN.


SELAMAT BERAKTIVITAS (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh..MSi.


Masuk untuk meninggalkan komentar