PERJUANGAN SEORANG PEREMPUAN DEMI KESELAMATAN ANAKNYA

Bacaan: 2 Raja-Raja 4:24-26 (sesuai Sabda Bina Umat).

Nas: Ia memelanai keledai itu dan berkata kepada hambanya, “Tuntunlah dan majulah, jangan memperlambat perjalananku, kecuali kalau kukatakan kepadamu.” (ay.24).


  1. Anak perempuan Sunem yang lahir sebagai mujizat Tuhan melalui pelayanan Elisa, meninggal. Awalnya, anak itu menyusul ayahnya di antara para penuai. Tiba-tiba ia mengeluh sakit kepala. Ayahnya mungkin berpikir sakit biasa. Karena itu ayahnya hanya menyuruh hambanya membawa anak itu kepada ibunya. Tidak lama anak itu meninggal di pangkuan ibunya.
  2. Ibunya tidak tinggal diam. Ia minta kepada suaminya, segera mengirim seorang hamba dan seekor keledai betina. Ia memelanai keledai dan berkata kepada hambanya, “maju dan jangan memperlambat perjalananku. Mereka hendak pergi ke tempat abdi Allah, Elisa, menyampaikan kematian anaknya. Demikian perjuangan seorang perempuan Sunem, (seorang ibu) demi keselamatan anaknya.
  3. Kematian selalu membawa kepanikan, ketakutan dan kesedihan. Bagaimana tidak sedih anak semata wayang dan diperoleh dengan susah payah bahkan melalui mujizat. Apakah seorang perempuan atau ibu lebih peka menghadapi  masalah keluarga daripada seorang suami atau ayah? Apakah pekerjaan seorang ayah hanya mengurus para penuai di ladang, (dalam arti hanya mengurus kantor, usaha dan bisnis?).
  4. Apakah tugas domestik keluarga hanya menjadi tanggungjawab seorang ibu (perempuan)? Bukankah tugas domestik itu merupakan tugas bersama suami isteri? Suami isteri, mempunyai kedudukan yang sejajar. Tanggung jawabnya yang berbeda sesuai fungsi masing-masing. Dalam perbedaan itu, mereka saling memperlengkapi. 


Mari belajar dari perempuan Sunem: peka terhadap persoalan yang terjadi, bertanggungjawab, cepat bertindak dan cekatan,  berjuang tuntas. Perjuangan demikian pasti membuahkan hasil.


Doa: Buatlah kami peka terhadap setiap persoalan yang kami hadapi. Dan siap berjuang tuntas, tanpa menyerah. Hanya dengan mengandalkan Tuhan kami akan berhasil. AMIN.


SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.


Masuk untuk meninggalkan komentar