Nas: “Hendaklah kasih itu tulus ikhlas! Bencilah yang jahat; berpautlah pada yang baik.” (ay.9).
- Hidup di dalam Kristus adalah hidup di dalam kasih. Kristus menyelamatkan dan memperbarui hidup manusia sehingga mereka menjadi keluarga baru yakni keluarga Kristen. Sebagai keluarga Kristen mereka hidup saling mengasihi satu dengan yang lain. Tidak ada tempat bagi kejahatan. Karena itu bencilah yang jahat berpaut pada yang baik.
- Mereka harus menjauhi yang jahat, melakukan yang benar, saling mendahului dalam memberi hormat. Kasih diwujudkan dengan tulus ikhlas. Tidak ada kepura-puraan, kemunafikan. Karena itu kasih harus diwujudkan dengan kejujuran dan kebenaran. Berbagai kejahatan dalam pikiran, perasaan dan perbuatan harus segera disingkirkan.
- Orang yang hidup dalam kejahatan tidak memiliki kasih. Karena kasih bersumber dari Allah, sedangkan kejahatan berasal dari si jahat. Sebagai contoh, Kain membunuh adiknya Habil. Mengapa? Karena Kain berasal dari si jahat dan perbuatannya jahat. Demikian juga Saul berusaha membunuh Daud karena iri hati (I Yoh 3:12; I Sam 18:9-11).
- Mari sebagai anak-anak yang telah dibarui dan diselamatkan-Nya, hidup di dalam kasih yang tulus ikhlas. Bencilah yang jahat dan berpautlah kepada yang baik. Kita harus berjuang untuk menyingkirkannya, bahkan mengalahkan kejahatan yang telah “mengepung” kehidupan kita. Di dalam kasih-Nya kita pasti menang (Rm 12:21).
Doa: Tuhan Yesus, tolonglah kami untuk hidup di dalam kasih. Dan buatlah kami terus membenci yang jahat. AMIN.
SELAMAT MEMASUKI MINGGU YANG BARU (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
BENCILAH YANG JAHAT.