IMAN YANG MEMBEBASKAN.

Bacaan: Galatia 3: 20-23 (sesuai Sabda Bina Umat).
Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu. Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat. Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.


Nas: “Sebelum iman itu  datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan” (ay.23).


Manusia telah jatuh dalam dosa. Karena itu manusia berbuat dosa. Allah memilih Abraham dan memberkati keturunannya, agar melalui keturunannya manusia diselamatkan (dibebaskan). Selanjutnya melalui Musa (keturunan Abraham), Allah memberikan hukum Taurat bagi Israel dan (bagi kita juga). Taurat diberikan sebagai “pembimbing, penuntun” sampai iman dalam Kristus dinyatakan (ay.23)


Sebagai pembimbing, di sisi yang lain, Taurat telah mengurung manusia. Karena melalui Taurat manusia melihat  keberdosaannya. Namun manusia bahkan Taurat itu sendiri tidak dapat membebaskan manusia dari kurungannya itu, sampai janji kepada Abraham digenapi di dalam Yesus. Menjadi jelas bagi kita, manusia dibenarkan (dibebaskan) bukan karena hukum Taurat, melainkan karena iman kepada Yesus (Gal 2:16; 3:11).


Namun Yesus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat, melainkan untuk menggenapinya (Mat 5:17-18). Kini hukum Taurat dapat kita laksanakan bukan untuk mendapat keselamatan, tapi sebagai wujud syukur atas karya keselamatan dalam Yesus. Kita memang tidak pernah mampu melaksanakan hukum Taurat  dengan kekuatan sendiri. Tapi dengan iman kepada Yesus dalam tuntunan Roh-Nya kita dapat melakukannya. 


Hidup dalam iman kepada Yesus, adalah hidup yang membebaskan kita dari kuasa dosa dan kutuk maut. Karena iman kepada Yesus kita menjadi anak- anak-Nya. Sebagai anak-anak-Nya yang hidup dalam iman kepada Yesus Kristus, kita dipanggil untuk taat pada hukum-hukum-Nya.


Doa: Terima kasih Tuhan, Engkau membebaskan kami dari “kurungan” dosa, dan menjadikan kami milik-Mu.


SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.

/share

Masuk untuk meninggalkan komentar