Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikit pun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya. Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia. Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ”ya Abba, ya Bapa!”
Nas: “Ia diutus untuk menebus mereka yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak (ay.5).
Pembacaan kita membahas kedudukan anak-anak yang ditebus dalam Kristus. Orang-orang percaya yang telah diselamatkan- Nya, adalah anak-anak Allah dan ahli waris menurut janji (Gal 4:24-25). Mereka bukan hamba, karena mereka telah menerima Roh Kudus yang memampukan mereka berseru, “ya Abba, ya Bapa” (ay.5-6).
Dalam bacaan ini dijelaskan, bahwa sebelum kedatangan Kristus, orang-orang masih berada dalam kurungan dan pengawasan hukum Taurat. Ibarat seorang anak yang belum akil balig, seperti seorang hamba yang berada dalam pengawasan dan perwalian. Mereka harus menaati orangtua mereka dalam segala hal, sampai orangtua menyatakan bahwa mereka sudah akil balig.
Demikian juga kita, selama belum dewasa secara rohani, kita takluk pada roh-roh dunia, yakni kepercayaan-kepercayaan yang mengendalikan pikiran dan tindakan manusia sebelum kita ditebus dari dosa. Namun dengan kedatangan Kristus (yang lahir dari seorang perempuan Yahudi), kita menjadi anak dan menerima Roh Kudus. Maka kita dilayakkan memanggil Allah: “Abba”dengan intim (ay.3-6).
Penebusan dosa manusia telah dibayar dengan harga yang sangat mahal. Bukan dengan perak atau emas, tapi dengan darah-Nya yang tercurah di Golgota. Karya penebusanNya, menempatkan orang-orang percaya dalam kedudukan “yang tidak ada duanya di dunia”, yakni menjadi anak-anak Allah. Syukur kepada Allah.
Doa: Terima kasih Yesus, karena karya penebusan-Mu, kami diberi kedudukan sebagai anak-anak Allah.
SELAMAT MEMASUKI BULAN YANG BARU (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
KEDUDUKAN ANAK-ANAK ALLAH YANG DITEBUS-NYA.