PEREMPUAN SUNEM YANG BAIK, TIDAK PUNYA ANAK.

Bacaan: 2 Raja-Raja 4:14-16 (sesuai Sabda Bina Umat).

Nas: “Kemudian Elisa berkata, “Apakah yang dapat dibuat baginya?” Jawab Gehazi, “Sesungguhnya, ia tidak mempunyai anak dan suaminya sudah tua.” (ay.14).


  1. Kebaikan perempuan itu dirasakan oleh Elisa sehingga menyuruh Gehazi bertanya, apa yang dapat mereka buat bagi dia. Dia merasa aman di Sunem. Secara materi tidak kekurangan. Secara manusia ia tidak memerlukan bantuan siapa pun. Ternyata dia memiliki pergumulan yang mungkin tidak terungkapkan. Ia tidak mempunyai anak. Tidak dijelaskan mengapa tidak memiliki anak? Apakah karena suami sudah tua? (ay.14).
  2. Elisa memanggil dia dan menyatakan kepada perempuan  itu, “Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau akan mendekap seorang anak laki-laki.” Tetapi perempuan itu tidak percaya. Ia berkata: “jangan berdusta kepada hambamu ini!” (ay.15-16). Perkataannya itu didasari  pada pikiran sebagai manusia, bagaimana mungkin itu terjadi?
  3. Masalah tidak mempunyai keturunan, masih dipahami oleh banyak keluarga sebagai masalah yang berat dalam kehidupan rumah tangga. Perempuan yang tidak melahirkan sering dinilai secara negatif oleh sebagian masyarakat. Bukankah ada pasangan suami isteri yang akhirnya bercerai karena tidak ada anak? Selain faktor genetik, banyak faktor medis lainnya sebagai penyebab ketidakhamilan.
  4. Tujuan perkawinan bukanlah untuk mendapat anak. Anak adalah berkat Tuhan dalam perkawinan. Maka Tuhanlah yang menentukan. Jika kita sudah berusaha, tetapi tidak mendapat keturunan, itulah kehendak Tuhan yang terbaik bagi kita. Namun masih ada mujizat yang terjadi dalam kuasa dan kehendak-Nya. Asalkan kita berbuat baik bagi sesama, sungguh hidup di dalam Tuhan, bila Tuhan berkenan masih ada mujizat-Nya, “kelahiran anak”. Banyak kesaksian tentang mujizat seperti  itu. 


Doa: Tuhan tolonglah saudara-saudara kami yang masih bergumul untuk mendapat keturunan. Buatlah mujizat-Mu, seperti yang dialami perempuan Sunem. AMIN.  


SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.


Masuk untuk meninggalkan komentar