Nas: “Yudas ini telah memperoleh sebidang tanah dari upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.” (ay.18).
Untuk memilih kedua belas murid-Nya, Yesus harus berdoa semalam suntuk di sebuah bukit (Luk 6:12-16). Maka Yesus tidak salah dalam memilih murid- murid-Nya, termasuk Yudas. Bahwa Yudas telah mengkhianati-Nya, itu adalah pilihannya sendiri. Di antara murid Yesus dia adalah bendahara yang sering mencuri uang mereka (Yoh 12:5-6). Iblis telah membujuk dia, untuk menjual Yesus kepada pemimpin agama yang hendak membunuh Yesus (Luk 22:3-6; Mrk 14:11; Mat 26:14-15).
Yesus ditangkap setelah Yudas menciumnya. Yesus langsung menerima siksaan secara fisik, penghinaan, kemudian di salib, Menyaksikan semua itu, Yudas menyesal. Ia mengembalikan uang, tapi semuanya sudah terlambat (Mat 27:3-4). Sebenarnya sebelum ia menjual Yesus, sudah diingatkan oleh Yesus tentang rencana jahat itu, tapi ia tidak menghiraukannya.
Dalam penyesalan yang dalam, Yudas gantung diri. Kemudian menjatuhkan diri atau melepas gantungannya, sehingga ia jatuh tertelungkup. Perutnya pecah dan isi perutnya keluar. Tragis sekali apa yang dialamnya. Ia menerima upah kejahatannya (ay.18; Mat 27:5). Uang yang diterimanya itu dikembalikan. Uang itu dipakai oleh imam-iman membeli tanah untuk pekuburan yang disebut “tanah darah” (Kis 1:19).
Masih adakah orang-orang percaya yang berani mengkhianati Yesus? Ada yang meninggalkan iman lalu menyangkal Yesus gara-gara pacar, uang dan jabatan. Setiap orang yang berani melakukan itu, lambat atau cepat pasti akan menerima “upah kejahatannya.” Karena itu bertobatlah dan setialah mengikut Yesus, apapun godaan dan tantangan yang dialami.
Doa: Tolong kami Tuhan, agar tidak mengkhianati, menyangkal dan meninggalkan Engkau. Buatlah kami setia kepada-Mu apapun godaan dan tantangan yang kami alami. AMIN.
SELAMAT BERJUANG (siz).
Pdt. Sealthiel Izaak STh.,MSi.
UPAH KEJAHATAN.