Pendahuluan
Dalam dunia modern yang serba cepat dan penuh informasi, banyak pemuda dewasa menghadapi tantangan besar yang dikenal sebagai Fear of Missing Out atau FOMO. Rasa cemas yang muncul karena merasa ketinggalan pengalaman, kesempatan, pergaulan, atau pencapaian hidup dibandingkan orang lain ini bisa sangat melelahkan secara emosional dan spiritual.
Namun, Alkitab memiliki jawaban untuk kecemasan semacam ini. Dengan menaruh fokus kita kembali kepada Tuhan, kita dapat belajar untuk tidak lagi hidup dalam ketakutan akan ketinggalan, tetapi dalam damai sejahtera dari Tuhan yang tahu jalan kita.
Apa Itu FOMO?
Fear of Missing Out adalah perasaan gelisah atau cemas bahwa kita sedang melewatkan sesuatu yang penting, menyenangkan, atau berharga—baik itu dalam hal karir, hubungan, gaya hidup, atau pengalaman sosial.
Banyak dari kita terjebak dalam pola pikir:
- “Orang lain sepertinya lebih sukses.”
- “Kalau aku tidak ikut arus ini, aku akan ketinggalan.”
- “Apakah aku benar-benar memilih jalan hidup yang tepat?”
Ketakutan ini bisa membuat kita mudah goyah dalam iman, tergoda untuk mengambil jalan pintas, atau bahkan meninggalkan prinsip rohani demi mengikuti tren dunia.
Firman Tuhan Sebagai Jawaban atas FOMO
1. Tuhan Tahu Jalan Kita
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancunan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
— Yeremia 29:11
Tuhan tidak hanya tahu masa depan kita, Ia juga sedang bekerja di dalam setiap langkah kita. Kita tidak perlu khawatir dengan apa yang orang lain alami, karena Tuhan punya rencana unik untuk kita masing-masing.
Pastor J.John berkata:
"Tuhan tidak meminta kita untuk membandingkan diri kita dengan orang lain. Ia memanggil kita untuk menjadi yang terbaik versi diri kita sendiri dalam Kristus."
2. Hidup Bukan Tentang Dunia, Tapi Tentang Tuhan
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."
— Roma 12:2
FOMO sering muncul karena kita terlalu terpaku pada standar dunia. Namun, Tuhan ingin kita hidup berdasarkan nilai-Nya, bukan opini manusia atau standar duniawi.
Penulis dan motivator Luke Pettrey berkata:
"Ketika kita mengejar validasi manusia, kita kehilangan tujuan ilahi kita. Tetapi ketika kita mencari wajah Tuhan, kita menemukan identitas sejati kita."
3. Damai Sejahtera Kristus Mengatasi Kecemasan
"Dan hendaklah damai sejahtera Kristus memimpin di dalam hatimu, karena untuk itulah kamu dipanggil menjadi satu tubuh; dan bersyukurlah."
— Kolose 3:15
FOMO berasal dari ketidakpuasan dan kecemasan. Namun, damai sejahtera Kristus memberi kita kepuasan batin yang tidak bergantung pada pencapaian duniawi atau pengakuan sosial.
Steven Furtick berkata:
"Kita tidak bisa menghindari badai kehidupan, tetapi kita bisa hidup dalam damai di tengah badai itu jika kita percaya pada Dia yang menguasai angin dan ombak."
4. Puas dengan Kristus, Bukan dengan Apa yang Orang Lain Miliki
"Aku telah belajar mencukupkan diriku dalam segala perkara. Aku tahu bagaimana hidup kekurangan dan bagaimana hidup kelimpahan. Di mana saja dan dalam keadaan bagaimanapun aku telah belajar mencukupkan diriku."
— Filipi 4:11
Paulus, seorang rasul hebat, belajar untuk puas dalam segala keadaan. Kita juga dipanggil untuk hidup dengan hati yang puas, karena Kristus cukup bagi kita.
5. Allah Menyediakan Waktunya Sendiri
"Segala sesuatu ada zamannya, segala sesuatu ada waktunya di bawah langit."
— Pengkhotbah 3:1
Tidak ada yang terlewat dari mata Tuhan. Bahkan jika kita merasa tertinggal, Tuhan masih mengatur waktu-Nya yang sempurna untuk setiap janji-Nya digenapi dalam hidup kita.
Cara Mengatasi FOMO dengan Berpegang pada Firman Tuhan
- Fokus pada Tuhan, Bukan pada Orang Lain
- Matikan hasrat untuk terus membandingkan hidup kita dengan orang lain.
- Ingatkan diri bahwa Tuhan punya waktu dan cara-Nya sendiri.
- Latih Hati untuk Bersyukur
- Setiap hari, syukuri hal-hal kecil yang Tuhan sudah berikan.
- Puji Tuhan karena Dia sedang bekerja, meski kita belum melihat hasilnya.
- Bangun Identitas di Dalam Kristus
- Kita adalah ciptaan baru dalam Kristus (2 Korintus 5:17).
- Nilai kita bukan dari apa yang kita capai, miliki, atau posting di media sosial.
- Berdoa dan Mencari Wajah Tuhan
- Luangkan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan, membaca Firman-Nya, dan mendengar suara-Nya.
- Mintalah hikmat untuk membedakan antara panggilan dunia dan panggilan Tuhan.
- Bersabar dan Percaya pada Proses
- Tuhan sedang membentuk karakter kita lewat setiap penantian.
- Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, biarkan Tuhan membentuk hidupmu sesuai gambaran-Nya.
Penutup: Hidup Tanpa Takut Akan Ketinggalan
Saudara dan saudariku dalam Kristus, jangan biarkan FOMO mengendalikan hidupmu. Tuhan Yesus adalah Gembala Baik yang tidak pernah meninggalkan kita. Ia tahu jalan yang harus kita lalui. Ketika kita menyerahkan hati kita kepada-Nya, maka kita tidak perlu takut akan ketinggalan, karena kita yakin: semua yang baik yang Tuhan janjikan, pasti Dia genapi.
"Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang rumput yang hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang."
— Mazmur 23:1-2
Terus percayalah. Terus maju dalam iman. Dan biarkan Firman Tuhan menjadi pelita di jalananmu.
Doa Penutup:
"Tuhan Yesus, tolong kami untuk tidak terjebak dalam ketakutan akan ketinggalan. Kuatkan iman kami untuk percaya bahwa Engkau sedang bekerja dalam hidup kami. Ubah hati kami agar tidak iri pada pencapaian orang lain, tetapi fokus pada panggilan-Mu. Jadikan kami pemuda yang teguh dalam iman dan penuh sukacita. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin."
Ketinggalan Trend Boleh, Ketinggalan Tujuan Hidup Jangan!